beberapa orang yang mencoba mengungkap benua atlantis
gara gara kemaren menulis tentang kaitan naruto dan dajjal akhir nya ku selagi mencari cari artikel akhirnya ku tertarik pada sebuah bahasan tentang kawasan segitiga bermuda dan benua yang hilang atau atlantis.
saya akan mencoba merangkum dari beberapa fakta yang semua orang menyebutnya misterius atau juga misteri yang belum terpecahkan walau beberapa orang mengemukakan tentang fakta fakta ditemukannya reruntuhan bekas benua atlantis tapi tetep saja belum meyakin kan.
terletak dikawasan atlantik yang menghubungkan tiga wilayah antara lain Bermuda teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.
dalam kawasan segitiga bermuda ini ada beberapa ilmuwan berpendapat berpendapat bahwa Segitiga Bermuda merupakan lorong waktu seperti black hole yang ada di luar angkasa. Lorong waktu ini menghisap semua yang lewat di kawasan ini ke dimensi lain dunia ini.
Ada juga teori piring terbang atau yang dikenal dengan UFO. Ada yang mengatakan bahwa Segitiga Bermuda merupakan markas besar UFO di bumi. Sehingga kendaraan apapun yang melewati kawasan ini akan terhisap dan diculik.
Dan ada teori yang menganggap bahwa Segitiga Bermuda merupakan pusat pemerintahan negara Atlantis yang tenggelam ribuan tahun lalu.
2.benua atlantis
Daerah kekuasaan Atlantis terbentang dari sebelah barat Amerika sekarang sampai ke Indonesia. Bermacam-macam pendapat para ilmuwan tentang letak Atlantis yang sesungguhnya. Bahkan yang mencengangkan, ada yang berpendapat bahwa kawasan Atlantis adalah Indonesia sekarang ini.Diperkirakan Atlantis tenggelam karena bencana alam yang dahsyat. Gempa bumi, dan banjir yang menyebabkan es di kutub mencair dan menambah volume samudra.Atlantis sangat terkenal pada masa itu (sekitar 24.000 - 10.000 SM ) karena peradabannya yang sangat tinggi. Bencana alam yang sangat dahsyat perlahan-lahan menenggelamkan negara itu. Dan sampai kini masih menjadi misteri, meskipun diyakini kalau Atlantis benar-benar pernah ada.
Gambaran tentang Benua Atlantis sepenuhnya bersumber dari Catatan Plato (427 – 347 SM) dalam dua karyanya, yaitu Timaeus dan Critias. dalam bukunya yang diberi judul Timaeus, Plato bercerita sangat menarik tentang Atlantis, Berikut ini kutipannya:“ Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.”
Plato menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis
Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Prof. Arysio Nunes dos Santos, seorang atlantolog, geolog, dan fisikawan nuklir asal Brazil, menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, ia mempublikasikan hasil penelitiannya dalam sebuah buku : Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya sekarang.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik
Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru / Sumeru / Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara peninjauan (watch tower) , Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh.
Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk / posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni :
pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia.
Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.
misteri jalan setapak terbentang di atlantik yang ditemukan
“Salah satu misteri yang sampai saat ini belum terpecahkan adalah misteri keberadaan jalan Bimini yang berada di dasar laut.” Jalan ini terletak di dasar laut yang tidak jauh dari segitiga Bermuda.
Para diver (penyelam) yang menyelami daerah ini tentu pernah melihat sebentuk jalan setapak di bawah laut utara Pulau Bimini di Kepulauan Bahama. Banyak orang berpendapat jalan setapak itu dibuat oleh alam. Namun penataan batu jalan itu menimbulkan pertanyaan lanjutan karena terlalu “rapi”.
Beberapa ahli menduga jalan itu adalah bagian dari Kota Atlantis (seperti yang ditulis oleh Plato beberapa abad silam). Tapi hingga hari ini belum ada bukti tambahan mengenai keberadaan “kota yang hilang” itu. Dan Jalan Bimini masih menjadi pertanyaan : apakah jalan itu dibuat alam atau manusia.
Jalan Bimini adalah formasi batu di dasar laut yang terletak di dekat Bimini di Kepulauan Bahama. Batu ini berbentuk persegi. Jalan Bimini ditemukan pada tanggal 2 September 1968 oleh J. Manson Valentine ketika menyelam. Tepat seperti yang pernah diutarakan oleh seorang ahli metafisik terkenal Amerika, Edgar Cayce yang meramalkan bahwa bukti dari sisa2 peradaban Atlantis akan muncul di sekitar Bahama diantara tahun 1968 dan 1969.Banyak orang berpendapat jalan setapak itu dibuat oleh alam dan dianggap sebagai peristiwa geologi, namun penataan batu jalan itu menimbulkan pertanyaan lanjutan karena terlalu “rapi”. Beberapa ahli menduga jalan itu adalah bagian dari Kota Atlantis (seperti yang ditulis oleh Plato beberapa abad silam).Tapi hingga hari ini belum ada bukti tambahan mengenai keberadaan “kota yang hilang” itu.
Saat ini,pencarian dari sisa2 daratan atlantis masih terus dilakukan, terutama diperairan Bahama ini, karena menurut beberapa prediksi dari para arkeolog, mungkin masih banyak temuan yang bisa didapat untuk menguak misteri Atlantis.
Sampai saat ini Bimini road sendiri masih banyak diliputi kontroversi, bagi orang-orang yang percaya bahwa Atlantis benar2 eksis, mereka beranggapan mungkin ini dulunya merupakan sebuah jalan raya kuno, adapula yang menganggap reruntuhan sebuah tembok bangunan/benteng dari peradaban tsb.
Plato berpendapat bahwa Atlantis tenggelam 9.000 tahun sebelum masanya. Jadi, sekitar 11.600 tahun yang silam. Di dalam Critias dinarasikan, gempa dan banjir yang kejam telah menenggelamkan benua itu hanya dalam sehari semalam. Tetapi, sejak awal ”tesis” Plato sudah mengutubkan dua kelompok: yang percaya dan yang tidak percaya terhadap ”penemuan” itu.
Herodotus, ahli sejarah berkebangsaan Yunani yang hidup pada abad ke-5 SM, juga meninggalkan beberapa naskah rujukan yang menyebut keberadaan kota misterius di Samudra Atlantik. Walau tidak secara eksplisit menyebut Atlantis, Herodotus menyebut nama bangsa yang memiliki kesamaan bunyi dengan Atlantis, semisal ”Atarantes” dan ”Atalantes”.
Apa pun bukti dan teori yang dikemukakan para arkeolog untuk menisbikan teori Atlantis, jumlah mereka yang percaya ternyata tak pernah berkurang. Bukti-bukti baru mengenai keberadaan Atlantis pun terus bermunculan. Pada 1968, misalnya, Dr. Manson Valentine menemukan reruntuhan yang kemudian ternama dengan sebutan ”Bimini Road”.
Jalan Bimini itu adalah sejumlah tembok, fondasi, jalan, dan dermaga yang tersembunyi di kedalaman, di sebelah timur Bimini Utara. Temuan itu sekali lagi menyebabkan kontroversi keberadaan Atlantis menjadi pembicaraan ramai. Bagi para saintis penentang teori Atlantis, ”Bimini Road” tak lebih dari sekumpulan karang dan bebatuan laut biasa.
begitulah yang aku rangkum mengenai beberapa fakta tentang benua atlantis semoga bukan rekayasa saja yang dilakukan oleh para ilmuwan karena bagi saya ini juga sangat penasaran jika ada berita tentang yang aneh aneh di sekitaran bermuda.
saya akan mencoba merangkum dari beberapa fakta yang semua orang menyebutnya misterius atau juga misteri yang belum terpecahkan walau beberapa orang mengemukakan tentang fakta fakta ditemukannya reruntuhan bekas benua atlantis tapi tetep saja belum meyakin kan.
Kaitannya Segitiga Bermuda dengan Atlantis
1.segitiga bermudaterletak dikawasan atlantik yang menghubungkan tiga wilayah antara lain Bermuda teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.
dalam kawasan segitiga bermuda ini ada beberapa ilmuwan berpendapat berpendapat bahwa Segitiga Bermuda merupakan lorong waktu seperti black hole yang ada di luar angkasa. Lorong waktu ini menghisap semua yang lewat di kawasan ini ke dimensi lain dunia ini.
Ada juga teori piring terbang atau yang dikenal dengan UFO. Ada yang mengatakan bahwa Segitiga Bermuda merupakan markas besar UFO di bumi. Sehingga kendaraan apapun yang melewati kawasan ini akan terhisap dan diculik.
Dan ada teori yang menganggap bahwa Segitiga Bermuda merupakan pusat pemerintahan negara Atlantis yang tenggelam ribuan tahun lalu.
2.benua atlantis
Daerah kekuasaan Atlantis terbentang dari sebelah barat Amerika sekarang sampai ke Indonesia. Bermacam-macam pendapat para ilmuwan tentang letak Atlantis yang sesungguhnya. Bahkan yang mencengangkan, ada yang berpendapat bahwa kawasan Atlantis adalah Indonesia sekarang ini.Diperkirakan Atlantis tenggelam karena bencana alam yang dahsyat. Gempa bumi, dan banjir yang menyebabkan es di kutub mencair dan menambah volume samudra.Atlantis sangat terkenal pada masa itu (sekitar 24.000 - 10.000 SM ) karena peradabannya yang sangat tinggi. Bencana alam yang sangat dahsyat perlahan-lahan menenggelamkan negara itu. Dan sampai kini masih menjadi misteri, meskipun diyakini kalau Atlantis benar-benar pernah ada.
Gambaran tentang Benua Atlantis sepenuhnya bersumber dari Catatan Plato (427 – 347 SM) dalam dua karyanya, yaitu Timaeus dan Critias. dalam bukunya yang diberi judul Timaeus, Plato bercerita sangat menarik tentang Atlantis, Berikut ini kutipannya:“ Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.”
Plato menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis
Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Prof. Arysio Nunes dos Santos, seorang atlantolog, geolog, dan fisikawan nuklir asal Brazil, menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, ia mempublikasikan hasil penelitiannya dalam sebuah buku : Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya sekarang.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik
Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru / Sumeru / Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara peninjauan (watch tower) , Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh.
Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk / posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni :
pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia.
Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.
misteri jalan setapak terbentang di atlantik yang ditemukan
“Salah satu misteri yang sampai saat ini belum terpecahkan adalah misteri keberadaan jalan Bimini yang berada di dasar laut.” Jalan ini terletak di dasar laut yang tidak jauh dari segitiga Bermuda.
Para diver (penyelam) yang menyelami daerah ini tentu pernah melihat sebentuk jalan setapak di bawah laut utara Pulau Bimini di Kepulauan Bahama. Banyak orang berpendapat jalan setapak itu dibuat oleh alam. Namun penataan batu jalan itu menimbulkan pertanyaan lanjutan karena terlalu “rapi”.
Beberapa ahli menduga jalan itu adalah bagian dari Kota Atlantis (seperti yang ditulis oleh Plato beberapa abad silam). Tapi hingga hari ini belum ada bukti tambahan mengenai keberadaan “kota yang hilang” itu. Dan Jalan Bimini masih menjadi pertanyaan : apakah jalan itu dibuat alam atau manusia.
Jalan Bimini adalah formasi batu di dasar laut yang terletak di dekat Bimini di Kepulauan Bahama. Batu ini berbentuk persegi. Jalan Bimini ditemukan pada tanggal 2 September 1968 oleh J. Manson Valentine ketika menyelam. Tepat seperti yang pernah diutarakan oleh seorang ahli metafisik terkenal Amerika, Edgar Cayce yang meramalkan bahwa bukti dari sisa2 peradaban Atlantis akan muncul di sekitar Bahama diantara tahun 1968 dan 1969.Banyak orang berpendapat jalan setapak itu dibuat oleh alam dan dianggap sebagai peristiwa geologi, namun penataan batu jalan itu menimbulkan pertanyaan lanjutan karena terlalu “rapi”. Beberapa ahli menduga jalan itu adalah bagian dari Kota Atlantis (seperti yang ditulis oleh Plato beberapa abad silam).Tapi hingga hari ini belum ada bukti tambahan mengenai keberadaan “kota yang hilang” itu.
Saat ini,pencarian dari sisa2 daratan atlantis masih terus dilakukan, terutama diperairan Bahama ini, karena menurut beberapa prediksi dari para arkeolog, mungkin masih banyak temuan yang bisa didapat untuk menguak misteri Atlantis.
Herodotus, ahli sejarah berkebangsaan Yunani yang hidup pada abad ke-5 SM, juga meninggalkan beberapa naskah rujukan yang menyebut keberadaan kota misterius di Samudra Atlantik. Walau tidak secara eksplisit menyebut Atlantis, Herodotus menyebut nama bangsa yang memiliki kesamaan bunyi dengan Atlantis, semisal ”Atarantes” dan ”Atalantes”.
Apa pun bukti dan teori yang dikemukakan para arkeolog untuk menisbikan teori Atlantis, jumlah mereka yang percaya ternyata tak pernah berkurang. Bukti-bukti baru mengenai keberadaan Atlantis pun terus bermunculan. Pada 1968, misalnya, Dr. Manson Valentine menemukan reruntuhan yang kemudian ternama dengan sebutan ”Bimini Road”.
begitulah yang aku rangkum mengenai beberapa fakta tentang benua atlantis semoga bukan rekayasa saja yang dilakukan oleh para ilmuwan karena bagi saya ini juga sangat penasaran jika ada berita tentang yang aneh aneh di sekitaran bermuda.